Senin, 07 Juni 2010

LENTERA KEDAMAIAN

Kulihat lentera kedamaian yang memerciki

ruang rindu surgaku berpagar jubah putih membening

Lantai suciku membiaskan ranjang cahaya ketenangan

yang mengajak bibirku menyibak kelambunya

Sehingga lentera adalah makanan roh dan raga

yang menyunting tubuh gelapku

dari buluhku hingga pijakku

Kini hati dan jiwaku ikut merasakan tawanya

bersenda gurau dengan arterinya

bercanda mengoyak tabir buram kehidupan

Segala cerita ikut tersenyum

menolong jenuhku dengan sebongkah lembayung senja

Dia adalah mata batinku

sehingga tak ada kelam yang menceraikan

seperti debur pantai dan ombak keikhlasan

Langit luas menyelimuti tawanya

dan meraba kesirnaan duka

mengusir debu-debu dan menghujani cahayanya

dalam nyanyian angin datang dan meniup habis perih jiwa

hingga telentang damai di ranjang bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar